Tapa Kolo, Makanan Khas Manggarai Timur Yang Unik Dan Memiliki Filosofi

WARNANTT - LABUAN BAJO, MAKANAN khas Nusa Tenggara Timur (NTT) banyak yang terkenal, salah satunya Jagung Bose tapi sebenarnya masih banyak sederet ragam kuliner lain yang patut dikenali.

Berkunjung ke bumi Flores memang memiliki keindahan alamnya tersendiri. Berbagai keunikan alam Flores menyuguhkan kepada wisatawan mancanegara dan domestik. Betapa indahnya alam Flores, ”keindahan alam Flores sudah masuk dalam 10 daerah tujuan wisata 2015 hasil survey dari Lonely Planet di London, Inggris,” dilansir dari okezone.com.

Berkunjung ke bumi Flores, anda tidak hanya akan disungguhi keindahan alamnya saja, tetapi juga beragam kebudayaan dan kuliner yang bakalan bisa membuat anda ingin terus menelusurinya.

Salah satu kuliner atau makanan khas yang terkenal di manggarai adalah Tapa Kolo. Tapa Kolo adalah hidangan tradisional yang sudah dibuat dan dikonsumsi secara turun menurun. Tapa sendiri memiliki arti bakar sementara kolo artinya memasak dengan bambu. Jadi tapa kolo memiliki arti memasak makanan di dalam bambu dengan cara dibakar. Biasanya, warga lokal Manggarai Timur memasak nasi dengan bambu pada acara syukuran tahunan atau “Penti” di rumah adat gendang. Di kebun untuk memulai tanam padi, juga di persawahan. Bahkan acara-acara besar di kampung-kampung.

Apa uniknya Tapa Kolo atau nasi bambu itu?

Menurut Fransiskus Ndolu, Tetua adat Manggarai Timur, menjelaskan kepada warnantt, “Uniknya, berasnya dari beras merah atau orang lokal menyebutnya “Dea laka”. Caranya adalah beras merah dibersihkan terlebih dahulu, lalu dimasukkan kedalam bambu berukuran kecil. Namun, lubang bambu kecil itu dialas dengan daun enau muda supaya nasi yang nantinya masak bersih. Sesudah itu ditambahkan dengan air. Kadang-kadang bervariasi dengan memasukkan daging babi, daging ayam supaya terasa lebih enak lagi.”

Selain itu, Ndolu menjelaskan, “Tapa Kolo” juga biasa dimasak pada pembukaan ladang baru serta sebelum panen padi atau tanaman lainnya seperti jagung. “Warga Manggarai Timur masih mempertahankan tradisi Tapa Kolo pada berbagai upacara adat di rumah gendang di berbagai kampung-kampung,” jelasnya.

Kolo yang merupakan salah satu kuliner khas dari Manggarai, NTT adalah nasi bakar yang dimasak dengan bambu. Bambu yang digunakan adalah bambu muda yang panjangnya kurang lebih 30 cm. Jadi, setelah nasi dicampur bumbu, baru dibakar. Proses pematangannya dengan resep kolo khas NTT berlangsung selama 30 menit.

Nasi bambu atau Tapa Kolo biasa hadir di acara-acara adat untuk makan bersama. Seperti saat pesta adat penti atau syukuran panen. Pada pesta yang digelar setiap awal pergantian tahun tersebut, Kolo menjadi menu utama.

Upacara Penti merupakan ritual sebagai ungkapan rasa syukur atas panen, serta kehidupan, yang telah dilalui selama satu tahun terakhir. Upacara ini juga sebagai ungkapan mohon perlindungan serta keharmonisan untuk kehidupan yang akan datang.

Rasa makanan ini sangat gurih dan nikmat. Cita rasanya semakin alami, manakala terdapat campur tangan daun pisang sebagai tempat menutup bambunya. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca kelanjutan resep Tapa Kolo khas NTT berikut!

Bahan yang dibutuhkan :

  1. Beras secukupnya
  2. Garam secukupnya
  3. Bumbu penyedap rasa sesuai selera

Peralatan yang dibutuhkan :

  1. Daun pisang secukupnya
  2. Daun enau muda secukupnya
  3. Bambu, diameter 7 cm dan panjang 30 cm

Cara Membuat Tapa Kalo :

  1. Pertama, Anda harus menyiapkan bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan. Jangan lupa memotong bambu sesuai ukuran yang ditentukan.
  2. Kedua, alas bagian dalam bambu dengan daun enau muda, kalau tidak ada, bisa menggunakan daun pisang saja.
  3. Ketiga, cucilah beras hingga benar-benar bersih. Tiriskan dan campur dengan bumbu-bumbu di atas.
  4. Lalu, tambahkan air dan aduk kembali.
  5. Kemudian, masukkan beras tersebut ke dalam bambu. Ratakan dan tutup lubangnya menggunakan daun pisang.
  6. Selanjutnya, bakar di atas bara api selama kurang lebih 30 menit. Angkat setelah matang dan sajikan di piring.

Hmm, tapa kolo memang sangat enak. Seperti lontong tapi versi lainnya, karena dibuat dengan cara dibakar. Rasa dan aromanya sangat khas, terlebih ketika baru diangkat dari bara api. Sajian resep kolo khas NTT ini bisa Anda santap dengan lauk apa saja, semur ayam, soto nangka atau kuliner lain khas Nusa Tenggara Timur. Selamat menikmati dan salam warnantt!

Baca Juga
Previous Post Next Post

Editor's Choice

Jangan Lewatkan
Selalu Update Info Terkini
Follow This Blog
Ikuti Updetan Kami di GoogleNews

Simak breaking news dan berita pilihan dari WARNANTT di link "waranntt.blogspot.com". Klik https://warnantt.blogspot.com/ "Bae Sonde Bae, Tanah Timor Lebe Bae" !!!


Halaman Utama