Kemenkes Kembali Mengingatkan Pentingnya Imunisasi Dasar Anak

WARNANTT -- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengingatkan potensi Kejadian Luar Biasa (KLB) sejumlah penyakit akibat rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia.

"Beberapa wilayah sudah melaporkan kejadian baik itu sifatnya sporadik ataupun masuk dalam kategori KLB," katanya dalam konferensi pers, Rabu (1/12), dilansir dari Merdeka.com

Nadia meminta para orang tua segera menghubungi puskesmas jika anaknya mengalami sejumlah gejala penyakit. Seperti anak mengalami lumpuh layu akut, demam, bintik-bintik merah atau nyeri tenggorokan.

"Segera hubungi puskesmas setempat untuk mendapatkan penanganan segera," pesannya.

Mantan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan ini mendorong pemerintah daerah segera meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak. Langkah ini untuk melindungi anak-anak dari penyakit selain Covid-19 di tengah pandemi.

"Upaya untuk melengkapi cakupan imunisasi rutin perlu dilakukan," tegasnya.

Sebelumnya, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu melaporkan cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia menurun sejak 2020. Khusus 2021, cakupannya baru mencapai 58,4 persen per Oktober.

"Target kita Oktober 71,1 persen dan diharapkan sampai di akhir tahun target kita sesuai Renstra (Rencana Strategis) harus 95 persen," kata Maxi, Selasa (30/11).

Maxi menjelaskan, ada gap cakupan imunisasi dasar lengkap di sejumlah provinsi. Beberapa provinsi mencatat imunisasi hampir mencapai target nasional, bahkan melampui.

Provinsi tersebut ialah Banten mencapai 78,8 persen pada Oktober 2021. Kemudian Sulawesi Selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan, Gorontalo, Bali, Lampung, Bangka Belitung, Jawa Timur, dan Jambi hampir mendekati target imunisasi nasional.

"Kami harapkan kesenjangan atau gap harus ditutupi dengan melakukan kegiatan imunisasi kejar. Waktunya memang tinggal sebulan, saya kira masih ada waktu," ujarnya.

Maxi mengingatkan imunisasi dasar lengkap sangat penting untuk mencegah populasi rentan terhadap sejumlah penyakit yang bisa memicu Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit tersebut di antaranya, TBC atau tuberkulosis, Polio, Difteri, Tetanus, Hepatitis, Campak, dan Rubella.

"Ini sudah pasti kalau dua tahun terakhir rendah dan tidak merata, itu berpotensi menimbulkan kerawanan terjadinya KLB terhadap penyakit yang saya sebutkan tadi, yang mestinya bisa dicegah dengan imunisasi," ucapnya.

Dia menambahkan, saat ini, sudah ada sejumlah KLB Difteri, Campak, dan Rubella di sejumlah wilayah. Di Kalimantan Barat misalnya terjadi KLB Difteri.

"Pengalaman 2020, 2021 ini tentu jadi pengalaman yang baik bagi kita untuk mengejar kegiatan imunisasi rutin dan esensial lainnya, penanggulangan penyakit lainnya," tutupnya.***


(berbagai sumber/tim.warnantt/qf)

Baca Juga
Previous Post Next Post

Editor's Choice

Jangan Lewatkan
Selalu Update Info Terkini
Follow This Blog
Ikuti Updetan Kami di GoogleNews

Simak breaking news dan berita pilihan dari WARNANTT di link "waranntt.blogspot.com". Klik https://warnantt.blogspot.com/ "Bae Sonde Bae, Tanah Timor Lebe Bae" !!!


Halaman Utama