Evaluasi MotoGP di Mandalika: Berikan Nilai Tambah Ekonomi Indonesia Rp 4.5 Triliun

Jalannya race MotoGP Mandalika
Sejumlah pembalap memacu kendaraannya pada seri kedua MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (20/3/2022). Seri kedua MotoGP dimenangkan oleh pembalap Red Bull Factory Racing Miguel Oliveira, diposisi kedua pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo dan diposisi ketiga pembalap dari tim Pramac Racing Johann Zarco. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

WARNANTT -- JAKARTA, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memaparkan penyelenggaraan MotoGP 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah memberikan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia sebesar Rp4,5 triliun.

"MotoGP Mandalika memberikan nilai tambah ekonpmi sebesar Rp 4,5 triliun, ini di luar angka Rp700-800 miliar yang kita perkirakan," ucap Sandiaga saat Weekly Press Briefing di Kantor Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin (31/5/2022).

Sandiaga menerangkan kontribusi ajang MotoGP terhadap kenaikan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB sebesar 1,46 persen secara tahunan (yoy).

Kemudian, terjadi peningkatan di sektor makanan dan minuman sebesar 1,04 persen, serta transportasi dan pergudangan 0,74 persen.

Sandiaga berujar, MotoGP juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi NTB triwulan I tahun 2022 sebesar 7,76 persen, sementara pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional di angka 5,01 persen.

"Mendorong peningkatan jumlah penumpang ke NTB yang sangat signifikan, yakni melalui angkutan udara sebesar 94,81 persen dan angkutan laut 74,91 persen," tutur Sandiaga.

Berdasarkan hasil sigi, ucap Sandiaga, pelaku usaha mengalami peningkatan sebanyak 41 persen selama lomba balap sepeda motor internasional tersebut dengan 23 persen di antaranya berasal dari luar NTB. 59 persen pelaku usaha mendapatkan fasilitasi pelaksanaan MotoGP dan paling banyak memperoleh bantuan dari pemerintah sebesar 40,5 persen.

"Saat penyelenggaraan MotoGP 2022, produk ekonomi kreatif yang paling laku ialah kuliner sebesar 50,43 persen, kriya 19,31 persen, fesyen 15,96 persen, dan lainnya 14,8 persen. Pelaku usaha tercatat pula mengalami pergeseran pendapatan mulai dari Rp5-50 juta," imbuh Sandiaga.


(berbagai sumber/tim.warnantt/qf)

Baca Juga
أحدث أقدم

Editor's Choice

Jangan Lewatkan
Selalu Update Info Terkini
Follow This Blog
Ikuti Updetan Kami di GoogleNews

Simak breaking news dan berita pilihan dari WARNANTT di link "waranntt.blogspot.com". Klik https://warnantt.blogspot.com/ "Bae Sonde Bae, Tanah Timor Lebe Bae" !!!


Halaman Utama