Kolaborasi Indonesia dan Prancis, bakal Bangun 13 Radar GCI

WARNANTT -- THE WORLD, Dalam upaya memperkuat pertahanan militer, sebanyak 13 unit Radar Ground Controlled Interception (GCI) yang diklaim bisa memperkuat pertahanan militer, akan diproduksi Indonesia lewat kolaborasi bersama Prancis.

Hal itu terkait dengan kesepakatan antara PT Len Industri (Persero) dan perusahaan Prancis, Thales, untuk memproduksi 13 unit Radar Ground Controlled Interception (GCI), yang ditandatangani oleh Direktur Utama Len, Bobby Rasyidin dan SVP Latin America & Asia of Thales International SAS Guy Bonassi, 17 Mei, di Prancis.

Melansir informasi dari laman PT Len Industri dan juga dari CNN ndonesia, Radar GCI merupakan salah satu alutsista utama yang fungsinya dapat diibaratkan sebagai 'mata' pertahanan.

"Dengan jangkauannya yang bisa mencapai 450 km, radar tipe ini berperan memberikan pengawalan pada pesawat pencegat maupun pesawat buru sergap dalam menjalankan misinya," dikutip dari situs PT Len Industri.

Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra mengatakan kerja sama antara perusahaan pelat merah itu dengan Thales bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI.

Ia menyebut hal itu sejalan dengan apa yang selalu digaungkan oleh Presiden Joko Widodo, yakni agar Kemhan dan TNI menggaungkan dan menjadi pelopor dalam pembelian serta pemanfaatan produk dalam negeri.

"Semoga proses produksi segera berjalan dan lancar. Ini adalah buah kerja keras kita bersama sesuai arahan Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto agar Kemhan dan TNI senantiasa mendukung program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)," ujar Herindra dalam keterangannya, Rabu (25/5)

Sementara itu, Direktur Utama Len, Bobby Rasyidin mengatakan selain penandatanganan produksi bersama Radar GCI, PT Len Industri dan Thales juga menyepakati dimulainya aktivitas pendefinisian concrete action untuk merealisasikan Head of Agreement (HoA) dari Strategic Partnership antara Len-Thales di tujuh area potensial.

"Kerja sama ini sangat positif bagi peningkatan kemampuan industri pertahanan dalam negeri kita," kata Bobby.

Pada April 2022, Presiden Jokowi mengingatkan untuk segera membangun kemandirian industri pertahanan dalam negeri sambil mempekuat kerja sama internasional untuk pengembangan industri pertahanan Indonesia.

"Jadi semuanya ajak, tapi tetap mayoritas kita. Sehingga juga agar pasar kita lebih membesar. Terus berinovasi mencari cara dan mencari terobosan. Baik itu terobosan di bidang SDM, bahan baku, produk, proses bisnis dan operasionalnya," tutur Jokowi, dikutip dari CNN Indonesia.

Sementara, Menhan Prabowo Subianto meminta memaksimalkan sumber daya di dalam negeri lebih dulu. "Yang bisa dikerjakan di dalam negeri harus dikerjakan di dalam negeri," ujar dia, Januari lalu.


(berbagai sumber/tim.warnantt/qf)

Baca Juga
أحدث أقدم

Editor's Choice

Jangan Lewatkan
Selalu Update Info Terkini
Follow This Blog
Ikuti Updetan Kami di GoogleNews

Simak breaking news dan berita pilihan dari WARNANTT di link "waranntt.blogspot.com". Klik https://warnantt.blogspot.com/ "Bae Sonde Bae, Tanah Timor Lebe Bae" !!!


Halaman Utama