Kemendikbudristek Umumkan 12 Karya Terbaik dalam Lomba Inovasi Musik Nusantara 2021, M Project dari NTT Salah Satunya

WARNANTT -- JAKARTA, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan dua belas karya terbaik Lomba Inovasi Musik Nusantara (Linmtara) 2021 yang digelar Direktorat Jenderal Kebudayaan bersama Yayasan Atma Nusantara Jati (Atsanti Foundation).

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengapresiasi penuh terlaksananya seluruh rangkaian program Linmtara 2021 ini sebagai bentuk semangat pemajuan kebudayaan berbasis tradisi.

“Semua peserta memberikan kontribusi yang luar biasa bagi upaya pemajuan musik Nusantara di Indonesia. Semoga acara ini dapat terus berlanjut sebagai bentuk upaya berbagai elemen bangsa untuk memajukan kebudayaan yang berbasis pada tradisi,” kata Hilmar, dalam keterangannya, Rabu (6/10/2021).

Hilmar menambahkan untuk menghadapi tantangan kebudayaan global yang semakin dinamis, semua elemen perlu bersinergi dan semakin produktif dalam melestarikan serta mengembangkan musik tradisi Nusantara dengan cara-cara yang inovatif.

“Keberagaman musik tradisi Nusantara wajib kita jaga, kita lestarikan, namun tentu juga harus terus-menerus kita kembangkan. Dengan langkah-langkah inovatif seperti ini diharapkan selalu mengalir gagasan-gagasan kreatif musik tradisi dalam menghadapi tantangan semangat zaman yang sangat dinamis,” tambahnya.

Ketua Linmtara 2021 Setyawan Jayantoro mengatakan sejak dibuka pada 1 Juli 2021, terdapat 242 kelompok yang berasal dari 29 provinsi, dan 120 Kota/Kabupaten yang telah mendaftarkan pada program kompetisi edukatif ini.

“Ini menjadi bukti bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar, lengkap dengan keanekaragaman serta kreativitas musikal yang sangat potensial untuk semakin memperkuat aktualisasi pemajuan kebudayaan nasional di tengah tantangan global yang kian dinamis,” kata Setyawan.

Dari 242 kelompok tersebut, terpilih dua belas karya terbaik, yaitu Kalila Project dari Medan, Swarantara dari Bandung, Warga Setempat dari DIY, Jayadwara Percussion dari Sumedang, AVW Music dari Bali, Ramuda dari Sumdang, Sanggar Seni Neonolin dari Bali, M Project dari NTT, Mendadak Jamming dari Yogyakarta, Padepokan Seni Dewi Sekartaji dari Banyuwangi, Senbi Ensemble dari Jambi, dan Kendho Kenceng dari Grobogan.

Selain 12 karya terbaik tersebut, ada juga kategori vokalis terbaik, instrumentalis terbaik, dan lirik terbaik.

Hal senada disampaikan Ketua Yayasan Atsanti, Nilo Wardhani.

Banyaknya peserta yang ikut dalam kompetisi inovasi lagu ini menjadi bukti bahwa di tengah pandemi dengan berbagai keterbatasan ruang gerak, kreativitas generasi muda Indonesia dengan berbagai bentuk kreasi musik Nusantara ternyata tidak padam.

Gelora untuk mengekspresikan konsep-konsep musik Nusantara yang inovatif terlihat nyata sangat menjanjikan.

“Kompetisi ini benar-benar telah memberikan stimulasi yang kuat untuk memperluas apresiasi dan literasi musik tradisi Nusantara. Linmtara menjadi manifestasi untuk memelihara, menguatkan, mengembangkan dan mempublikasikan ragam budaya Nusantara serta nilai-nilai peradaban warisan leluhur melalui upaya kreatif dan inovatif. Hal inilah yang diyakini akan memberikan dampak yang positif dalam memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk bersinergi membangun peradaban Indonesia tanpa kehilangan jati diri tradisinya," ucapnya.

Satu pemenang Linmtara 2021, Wendi Kardiana dari Jayadwara Percussion mengatakan Linmtara menjadi perlombaan musik tradisional terbaik di Indonesia saat ini.

Karena bukan hanya berkompetisi, para musisi juga mendapat berbagai edukasi dari pakar dan musisi legendaris.

Antara lain edukasi mengenai pengembangan potensi musik yang dimiliki untuk selanjutnya bisa diarahkan ke industri, mengemas produk musik hingga ranah internasional dan membangun jejaring sosial lintas disiplin.

Wendi dan tim yang sudah menjadi musisi tradisi selama puluhan tahun berharap program ini akan diteruskan di tahun-tahun berikutnya sebagai upaya bersama untuk membangun ekosistem musik Nusantara.

“Kami sudah merasakan sendiri impact-nya yang sangat luar biasa. Linmtara ini jadi pemicu bagi rekan-rekan seniman Nusantara yang ingin membangun ekosistem musik tradisional agar menjadi kekuatan baru sebagai sarana diplomasi Indonesia di lingkup Internasional,” kata Wendi.


(berbagai sumber/tim.warnantt/qf)

Baca Juga
أحدث أقدم

Editor's Choice

Jangan Lewatkan
Selalu Update Info Terkini
Follow This Blog
Ikuti Updetan Kami di GoogleNews

Simak breaking news dan berita pilihan dari WARNANTT di link "waranntt.blogspot.com". Klik https://warnantt.blogspot.com/ "Bae Sonde Bae, Tanah Timor Lebe Bae" !!!


Halaman Utama