Inilah 14 Pemain Sepak Bola Hasil Seleksi di SoE yang Lolos TC PON 2021

asset-post_thumb-warnantt-sports

WARNANTT, KUPANG - Perjuangan tiga hari mengikuti seleksi untuk memperkuat tim sepak bola NTT pada PON XX/2021 di Provinsi Papua akhirnya tuntas.

Pelatih Kepala Ricky Nelson bersama dua asistennya telah berhasil menjaring sebanyak 14 pemain dari total 103 atlet sepak bola yang mengikuti seleksi di Kota SoE, Kabupaten TTS sejak Senin (28/12) hingga hari ini, Rabu (30/12).

Ke-14 pemain yang dipilih Coach Ricky Nelson dibantu asisten pelatih, Purwanto, dan pelatih kiper, Muhammad Arif Priyadhi ini berasal dari delapan asosiasi kabupaten/klub. Yakni Kabupaten Malaka dua pemain, TTS sebanyak empat pemain, Kota Kupang dua pemain, Bintang Timur FC, Atambua sebanyak dua pemain, dan masing-masing satu pemain dari TTU, Ngada, Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Rote Ndao.

Ke-14 pemain tersebut, yakni:

  1. Johanes S Klau (GK) Malaka
  2. Indra Motong (GK) Rote Ndao
  3. Siprianus Bria (CB) Malaka
  4. Bedrandy Okiko Tallan (CB) TTS
  5. Riko Malaikosa (LB) Kota Kupang
  6. Firman F. K. Selan (CB) Kota Kupang
  7. Hilarius Oktavianus Ghunu (DMF) SBD
  8. Crispo Ale (CMF) Bintang Timur-Atambua
  9. Adelbertus Kollo (CMF) TTU
  10. Flabiola Soares (WG) Bintang Timur-Atambua
  11. Andi Riwu (WG) TTS
  12. Franky Misa (AMF) TTS
  13. Daud Esthen Banoet (WG) TTS
  14. Inosensius Nau (CF) Ngada


Manajer Tim Sepak Bola NTT untuk PON XX/2021 Papua, Jimmi WB Sianto memberi apresiasi terhadap 14 pemain yang berhasil lolos untuk mengikuti pemusatan latihan tahun 2021 nanti. “Proficiat buat yang lolos seleksi di SoE. Sampai jumpa di TC PON Tahun 2021,” ungkap Jimmi Sianto, Rabu (30/12).

Jimmi yang selama tiga hari hadir langsung bersama tim pelatih dalam proses seleksi ini mengatakan, ke-14 pemain ini akan dipanggil bergabung dengan 12 pemain lainnya hasil seleksi di Ende dan Larantuka, Flores Timur sebelumnya untuk mengikuti pemusatan latihan tahun depan.

“Jadi dari hasil seleksi di tiga kota, yakni Ende, Larantuka, dan SoE, terjaring 26 pemain. 12 pemain terjaring di Ende dan Larantuka, sedangkan 14 pemain lainnya terjaring di SoE,” kata mantan anggota DPRD NTT dua periode ini.

Mengenai lokasi pemusatan latihan, Jimmi mengaku, ada beberapa alternatif lokasi yang akan digunakan. Sebagaimana diketahui, pertimbangan mengikuti seleksi di Kupang terkendala lapangan/stadion yang representatif sehubungan dengan adanya renovasi stadion Oepoi, sehingga tim manajemen Sepak Bola NTT di PON tengah mempertimbangan beberapa daerah di NTT, yakni Malaka atau Ende yang punya stadion standar, atau kemungkinan seleksi di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Untuk diketahui, tim manajemen menyiapkan waktu tiga hari untuk proses seleksi pemain di SoE. Sebanyak 103 pemain kelahiran 1997-2003 yang merupakan utusan Askab/Askot dan klub ikut bersaing merebut tiket membela NTT di ajang PON. Untuk utusan Askab/Askab, yakni yakni Kota Kupang, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua, Rote Ndao, Alor, Kupang, TTU, TTS, Belu, dan Malaka. Sementara utusan klub ada Kristal FC, Putra Oesao FC, dan Bintang Timur Atambua FC.

Jaring Pemain Skil Tinggi

Sebelumnya, Coach Ricky Nelson di Seven House, Rabu (23/12) menyatakan bahwa kehadirannya di NTT adalah untuk membantu meningkatkan prestasi olah raga sepak bola di Bumi Flobamora.

Coach Ricky yang merupakan salah satu pelatih berprestasi nasional ini mengaku tengah menjaring pemain berpengalaman dengan skil tinggi untuk memperkuat tim sepak bola NTT ke PON.

Coach Ricky yang turun langsung menyeleksi pemain di tiga kota, yakni Ende, Larantuka, dan SoE bertujuan untuk mendapatkan pemain yang berkualitas yang dapat mengharumkan nama NTT di PON nanti.

“Para pemain ini akan dipersiapkan dengan baik dan diproyeksi dapat mempengaruhi permainan tim PON sepak bola NTT di PON Papua Oktober 2021 mendatang,” ungkap Coach Ricky.

Ricky menyebutkan, khusus di Ende dan Larantuka sudah berjalan, dan berhasil menjaring 12 pemain. Rinciannya delapan pemain hasil seleksi di Kota Ende, dan empat pemain hasil seleksi di Kota Larantuka, Flores Timur.

“Seleksi yang sudah berjalan di Ende dan Larantuka menurut saya berjalan bagus. Tapi problem yang sedikit kita hadapi yaitu kita kekurangan pemain-pemain kelahiran 1997, 1998, dan 1999, 2000. Sementara banyak pemain yang dikirim asosiasi kabupaten PSSI dan klub dari daratan Flores rata-rata kelahiran antara tahun 2002-2004,” ungkap Coach Ricky.

Kendala lainnya, kata Coach Ricky adalah, kurangnya kompetisi selama masa pendemi Covid-19 sehingga askab dan klub sulit menemukan pemain kelahiran 1997 hingga 2000.

Meski demikian, lanjut Ricky, pihaknya melakukan proses seleksi secara ketat sehingga proyeksi kekuatan Tim PON sepak bola NTT mampu bersaing di level nasional. (source:TmxK)

Baca Juga
أحدث أقدم

Editor's Choice

Jangan Lewatkan
Selalu Update Info Terkini
Follow This Blog
Ikuti Updetan Kami di GoogleNews

Simak breaking news dan berita pilihan dari WARNANTT di link "waranntt.blogspot.com". Klik https://warnantt.blogspot.com/ "Bae Sonde Bae, Tanah Timor Lebe Bae" !!!


Halaman Utama