WARNANTT - SURABAYA, Pertumbuhan Bank NTT cabang Surabaya hingga tahun 2016 di posisi akhir tahun total kredit mencapai 169 Milyard dari target ditahun 2016 sebesar 210 Milyard. Peningkatan sebesar ini diyakini mampu bersaing pasar dengan Bank-Bank lain yang ada di Kota Surabaya.
Dalam perkembangannya pertumbuhan ini dianggap belum sigifikan karena sebagian pengusaha asal NTT ada di Surabaya belum seluruhnya dirangkul untuk menjadi nasabah. Demikian dikatakan Kepala Bank NTT Cabang Surabaya, Didakus Leba dalam rapat bersama Komisi III DPRD NTT di Ruang Rapat Bank NTT Cabang Surabaya yang berada dalam area Hotel Garden Palace Surabaya. Leba meyakini, Bank NTT yang saat ini memiliki nasabah sekitar dua ribuan lebih tidak saja diminati oleh mahasiswa atau orang NTT yang berdomisili di Surabaya tetapi juga diminati orang-orang asal Surabaya dan daerah lainnya di Jawa Timur.
Lebih lanjut Leba mengatakan, masih ada juga kendala, diantaranya SDM dan produk, “Kita kekurangan SDM dan ketersediaan Produk. Produk yang dijual diantaranya produk agunan, produk giro dan produk deposito yang mana juga diperjualbelikan di luar Bank NTT”, katanya. Selain itu, mesin ATM yang ada di Kota Surabaya hanya 2 unit, sehingga diharapkan dengan adanya kunjungan Komisi III DPRD NTT dapat menjawab kebutuhan ini untuk menambah mesin ATM di pusat-pusat perbelanjaan yang menjadi faforit kunjungan masyarakat NTT atau masyarakat Surabaya dan Jawa Timur yang menjadi nasabah tetap bank NTT ini.
Ia juga meminta dukungan Komisi III untuk pembangunan gedung baru Bank NTT belum ada persetujuan dari Otoritas Jasa Keuanga (OJK) Perwakilan NTT di Kupang dengan alasan belum lengkapnya persyaratan yang diajukan Bank NTT Pusat pada Februari 2017 lalu di Kupang. Ia meyakini bangunan yang layak menjadi factor penentu dalam berkembangnya Bank ini agar dapat memberikan pelayanan yang nyaman bagi nasabah.
Menanggapi hal ini Ketua Komisi III DPRD NTT, Drs. Hugo Rehi Kalembu, M.Si mengatakan, memang untuk hal itulah Komisi III berkunjung ke Bank NTT Cabang Surabaya agar melihat secara langsung kondisi di Surabaya ini. Hal ini akan dibicarakannya dengan Bank NTT Pusat di NTT agar lebih cermat lagi dalam hal penjualan produk seperti deposito dan lainnya agar mampu bersaing dengan pasar. Lebih lanjut Hugo mengatakan, Bank harus menjaga agar managemennya tetap terjaga jika tidak, akan menggangu kestabilannya nanti.
Sementara itu, Anggota Komisi III, Angelino Da Costa mengatakan, ada banyak cara untuk memanjukan Bank ini, salah satunya menangkap peluang expedisi kontainer yang memuat sembilan bahan pokok karena aktifitas perekonomian masyarakat NTT 90% ada di Surabaya.
Oleh karena itu, Bank NTT Pusat harusnya bisa berkoordinasi dengan pengusaha agar peluang ini tidak jatuh ke bank lain. Ia juga mendukung untuk penambahan mesin ATM Cabang Surabaya agar transaksi penarikan dan penyetoran tidak dilakukan ke bank lain, karena hal ini akan merugikan Bank NTT.
Diakhir pertemuan, Hugo berharap agar Bank NTT yang ada di Surabaya dapat terus beroperasi sambil menanti hasil keputusan rapat Komisi III dengan Bank NTT Pusat di Kupang dan OJK Perwakilan NTT terkait regulasi baru yang diterapkan Bank NTT Pusat agar terwujudnya pelayanan
yang prima kepada nasabah. (BL/e-III/17)