WARNA-NTT, SPORT -- Komite Disiplin Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah mengumumkan sanksi terhadap Indonesia terkait insiden keributan dengan Thailand dalam final SEA Games 2023. Sanksi tersebut tidak ditujukan kepada federasi sepak bola Indonesia (PSSI), melainkan kepada para pemain, asisten pelatih, dan ofisial tim.
Tiga pemain Timnas Indonesia U-22, yaitu Titan Agung, Komang Teguh Trisnanda, dan Muhammad Taufany, diberikan sanksi oleh Komite Disiplin AFC. Sementara itu, asisten pelatih Sahari Gultom dan tiga ofisial tim, Tegar Diokta Andias, Ahmad Nizar Caesarea Noor, dan Muhni Toid Sarnadi, juga mendapat sanksi yang sama.
Titan Agung dan Komang Teguh dilarang bermain selama enam pertandingan dan didenda sebesar US$1000 atau sekitar Rp14 juta. Hal ini disebabkan oleh pelanggaran serius terhadap Pasal 47 dan 38.2.4 Kode Disiplin dan Etik AFC.
Sanksi yang sama juga diterapkan terhadap ofisial Timnas U-22, Tegar Diokta Andias, dan pelatih kiper Sahari Gultom. Sementara itu, Taufany, Ahmad Nizar, dan Muhni tidak diizinkan bergabung dengan tim selama enam pertandingan, dengan alasan melanggar Pasal 51 Kode Disiplin dan Etik AFC yang terkait dengan keributan dalam pertandingan.
Thailand juga menerima sanksi dari AFC. Sanksi tersebut diberikan kepada pemain, pelatih kiper, ofisial, dan Federasi Sepak Bola Thailand (FAT).
Seperti yang diketahui, pertandingan antara Indonesia dan Thailand dalam final SEA Games 2023 pada 16 Mei lalu diwarnai oleh keributan di akhir babak kedua dan pada babak tambahan waktu. Bentrokan fisik antara pemain dan ofisial kedua tim terjadi, yang mengakibatkan sejumlah kartu merah dikeluarkan oleh wasit Qasim Matar Ali Al Hatmi sebagai konsekuensi dari keributan tersebut.
(berbagai sumber/tim.warnantt)