WARNANTT -- LABUAN BAJO, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi sistem penyediaan air minum (SPAM) Wae Mese II, di Labuan Bajo yang akan diresmikan Presiden Jokowi hari ini, Kamis (21/7).
Dalam kunjungannya itu, Basuki menyampaikan pembangunan infrastruktur sumber daya air ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Menurutnya, langkah ini juga untuk menepis anggapan pembangunan di Bajo hanya berfokus untuk melayani pelaku usaha seperti perhotelan yang menunjang ekosistem pariwisata. Selama ini dengan kapasitas air bersih yang tersedia sebesar 40 liter per detik, dinilai tak cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Selama ini ada gap antara hotel dan penduduk, dianggapnya pemerintah hanya melayani hotel," ujar Basuki saat meninjau SPAM tersebut pada Rabu (20/7) di Labuan Bajo.
SPAM Wae Mese II, kata Basuki, dirancang untuk bisa menghasilkan kapasitas air sebanyak 100 juta liter per detik. "Jadi, saya kira dengan 100 liter per detik tambahan ini, bisa mengurangi gap antara industri, pariwisata, dan masyarakat," sambungnya.
Basuki mematok target, SPAM Wae Mese bisa memenuhi kebutuhan untuk sebanyak 8.000 rumah atau setara 40.000 jiwa di Labuan Bajo. Saat ini, menurutnya, proyek senilai Rp 159 miliar tersebut sudah siap untuk diresmikan. Adapun pembangunan Wae Mese II sebelumnya sudah dimulai sejak November 2020.
Adapun lingkup pekerjaan meliputi pembangunan intake air baku, jaringan perpipaan transmisi air baku, sistem pengolahan air bersih dan reservoir distribusi. Proyek ini dikerjakan oleh kontraktor PT Amarta Karya dengan nilai kontrak Rp 105,05 miliar.
Sumber air berasal dari Sungai Wae Mese dan akan dialirkan ke Reservoir Wae Mata yang berkapasitas 2.000 meter kubik untuk melayani lima reservoir, yaitu Reservoar Bappeda, Golokoe, Firdaus, Gua Cermin dan DPRD. SPAM Wae Mese II melengkapi SPAM Wae Mese yang sebelumnya telah dibangun dengan kapasitas 40 liter per detik.
Adapun saat ini, SPAM tersebut setidaknya mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp 600 juta per bulannya. "Tetapi kita tidak mengutamakan dividen dari sini, tapi mengutamakan pelayanan masyarakat semaksimal mungkin dari PDAM ini," tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
(berbagai sumber/tim.warnantt/qf)