WARNANTT -- JAKARTA, Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN) mendukung pengembangan budidaya jagung lokal yang dilakukan pemerintah. Menurutnya, upaya itu bisa mendukung peningkatan produksi telur nasional.
"Dalam formula ransum ayam ras petelur, jagung berkontribusi sekitar 50-55 persen, jadi bisa dibayangkan betapa vitalnya jagung dalam budidaya ayam ras petelur," ungkap Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso lewat pernyataan resmi, Sabtu (30/4).
Menurut Yosgiarso, produksi jagung dalam negeri dalam mendukung pengembangan produksi telur nasional sangatlah vital. Berdasarkan data BPS, komponen biaya produksi terbesar dalam budidaya ayam ras petelur adalah asupan makanan ayam yang berkontribusi sekitar 70,97 persen.
Ia pun mengungkapkan salah satu kelebihan jagung dalam negeri adalah faktor kesegarannya (freshness) yang membuat telur berwarna coklat-kekuningan.
"Konsumen telur di Indonesia lebih suka telur yang berwarna coklat kekuningan dan tidak suka kuning telur yang berwarna pucat. Itu kelebihan yang akan kita dapatkan dari menggunakan jagung lokal," ungkapnya.
Berdasarkan data BPS, tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap komoditas telur sangat besar, yakni sebesar 92,20 persen.
"Ini artinya sekitar 92 persen penduduk Indonesia mengkonsumsi telur dan konsumsi ini lebih tinggi dibandingkan dengan partisipasi konsumsi daging sapi yang hanya sekitar 7,43 persen," kata Yosgiarso.
Ia dan segenap PPN berharap pengembangan produksi telur dapat berjalan seiring dengan pengembangan jagung dalam rangka peningkatan pendapatan dan pengembangan ekonomi pedesaan.
"Saya optimis hal ini bisa terjadi, asal syaratnya semua stakeholders yang terlibat mau saling bekerjasama dan bahu membahu dengan satu visi yang sama," tuturnya.
(berbagai sumber/tim.warnantt/qf)