WARNANTT -- JAKARTA, Demi mengatasi kesenjangan digital, pemerintah terus mengupayakan pemerataan pembangunan infrastruktur digital. Dengan adanya internet yang murah dan cepat, diharapkan perekonomian di daerah semakin berkembang.
Perusahaan teknologi Temasek pernah memproyeksikan Indonesia berpotensi memiliki nilai ekonomi digital sebesar USD135 miliar pada 2025.
Demikian juga dengan lembaga riset McKinsey memprediksikan terciptanya 3,7 juta lapangan pekerjaan baru sebagai dampak pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada 2025.
Oleh karena itu untuk menjawab tantangan rendahnya konektivitas di berbagai daerah di Indonesia, pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur digital di kota maupun wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Pemerintah menargetkan sebanyak 83.548 desa di wilayah 3T memiliki koneksi 4G pada 2022.
Untuk mewujudkan pemerataan infrastruktur digital tersebut salah satunya ditempuh melalui pembangunan tol langit.
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan terus melanjutkan pembangunan tol langit. Istilah tol langit menggambarkan sebuah sambungan bebas hambatan berupa sinyal internet yang dapat menghubungkan seluruh daerah di Indonesia tanpa terkecuali.
Keberadaan tol langit didukung oleh jaringan backbone nasional atau disebut Palapa Ring. Saat ini sudah terbangun jaringan backbone Palapa Ring sepanjang 12.229 kilometer (km) dan menghubungkan 57 kabupaten di Indonesia.
Adapun jaringan Palapa Ring terbagi dalam tiga wilayah, yaitu:
Proyek Palapa Ring dibarengi dengan pembanguan BTS (base transceiver station) 4G di berbagai wilayah 3T dengan harapan dapat mewujudkan kemerdekaan internet di Indonesia.
"Palapa Ring dibangun untuk melengkapi jaringan serat optik yang dibangun oleh industri, di mana daerah yang tidak komersil akan dibangun oleh pemerintah," kata Kadiv Infrastruktur Backbone Bakti Kominfo Harris Sangidun.
Kehadiran Palapa Ring yang saat ini telah menjangkau 57 kabupaten terbukti sangat membantu pemerataan jaringan internet.
"Saat kami membangun Palapa Ring, daerah yang kami bangun non komersil. Dengan adanya Palapa Ring, contohnya di Palapa Ring Barat, sudah ada tujuh perusahaan komunikasi dan penyedia layanan internet yang mau berinvestasi. Di Palapa Ring Tengah sudah ada 14 perusahaan telekomunikasi yang menyewa Palapa Ring dan membuka layanan telekomunikasi di sana. Kalau di Palapa Ring Timur ada tujuh perusahaan," ucap Harris.
Sebagai kelanjutan dari program Palapa Ring, Bakti Kominfo akan membangun jaringan Palapa Ring Integrasi. Jaringan Palapa Ring Integrasi akan menjadi bagian penting jaringan tulang punggung telekomunikasi nasional.
"Selain meningkatkan utilitas dan resiliensi jaringan nasional, juga akan menjadi bagian dari jaringan internasional," tutur Harris.
Proyek Palapa Ring Integrasi akan menyatukan Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur, serta menciptakan jaringan netral untuk penyelenggara telekomunikasi dan internet di Indonesia.
Kehadiran Palapa Ring Integrasi akan berdampak terhadap semakin banyaknya pilihan terhadap layanan internet dan telekomunikasi yang bersaing dari segi harga dan kualitas.
"Kami harapkan penyelenggara telekomunikasi dan internet ikut mendukung apa yang dilakukan pemerintah karena ini untuk mereka, yang nantinya juga untuk masyarakat," kata Harris.***
(berbagai sumber/tim.warnantt/qf)