Pedagang Minyak Dunia Mulai Lirik Bisnis Jual Beli Karbon

Pedagang Minyak Dunia Mulai Lirik Bisnis Jual Beli Karbon

WARNANTT -- WORLD NEWS, Para pedagang minyak dunia mulai melirik bisnis jua beli karbon. Potensi keuntungan dari bisnis karbon dinilai lebih besar. Apalagi, saat ini para pemimpin dunia berupaya membatasi energi fosil dan pengurangan karbon yang berdampak pada perubahan iklim.

Global Head of Carbon Trading di Trafigura Group Hannah Hauman mengatakan, pasar karbon global cukup menjanjikan saat ini. Potensi bisnis ini bahkan berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan perdagangan minyak mentah.

Sementara pengelola dana di komoditas minyak Andurand Capital LLP mengharapkan biaya untuk mengatasi pencemaran udara dapat meningkat berlipat ganda. Khususnya sebelum adanya beberapa teknologi pengurangan emisi mulai berkembang.

Vitol dan Trafigura, serta sejumlah pengelola dana atau hedge fund terutama di komoditas minyak bersiap untuk mendapatkan keuntungan dari salah satu perdagangan kabon. Komoditas ini sedang hangat dibicarakan dunia saat ini.

Pedagang minyak harus bersiap untuk pasokan yang lebih ketat di tengah rencana Uni Eropa melakukan reformasi pasar terbesar hingga saat ini. Terutama guna menyelaraskan perdagangan karbon dengan membatasi dampak perubahan iklim yang lebih ketat untuk dekade berikutnya.

"Karbon telah menjadi komoditas terbesar di dunia saat ini, dengan potensi 10 kali lebih besar dari pasar minyak mentah,” kata Hauman seperti dikutip dari Reuters, Selasa (22/6).

Harga karbon yang diperdagangkan di pasar Eropa saat ini telah menembus angka lebih dari 50 euro per metrik ton. Angka ini diprediksi akan terus meningkat menyusul reformasi Uni Eropa untuk mempercepat laju pengurangan emisi.

Eropa berencana mengurangi gas rumah kaca setidaknya 55% pada tahun 2030, sebagai bagian dari kesepakatan menuju ekonomi hijau. Sebuah strategi ambisius untuk mencapai netral karbon (zero carbon) pada pertengahan abad ini.

Head of Climate Research di Andurand Mark Lewis menilai harga karbon perlu lebih dari 100 euro per metrik ton. Hal ini guna mendorong insentif bagi pengembangan teknologi pengurangan emisi.

Sedangkan, Head of emissions trading Vitol Michael Curran memperkirakan lonjakan harga karbon selama musim panas. Setidaknya harga karbon dengan kontrak berjangka sudah mencapai 75 euro per metrik ton pada kuartal ketiga.

Founder and chief investment officer at Northlander Commodity Advisors LLP, Ulf Ek menyatakan beberapa tahun lalu tidak ada yang mengira harga karbon akan tinggi. Namun, persepsi saat ini telah berubah ketika Eropa meningkatkan ambisi pengurangan iklimnya.


(berbagai sumber/tim.warnantt/qf)

Baca Juga
Previous Post Next Post

Editor's Choice

Jangan Lewatkan
Selalu Update Info Terkini
Follow This Blog
Ikuti Updetan Kami di GoogleNews

Simak breaking news dan berita pilihan dari WARNANTT di link "waranntt.blogspot.com". Klik https://warnantt.blogspot.com/ "Bae Sonde Bae, Tanah Timor Lebe Bae" !!!


Halaman Utama