WARNANTT -- Health, Jus jambu merah dikenal sebagai buah tangan ketika kerabat mengalami demam berdarah dengue (DBD). Manfaat jus jambu merah rupanya tidak terbatas pada pasien DBD.
Dikutip dari buku Manfaat Buah; "Manfaat Buah-Buahan oleh Dayat Suryana", jambu merah mengandung vitamin A 21% dari kebutuhan harian, 20% folat, flavanoid termasuk beta karoten, antioksidan lycopene, lutein, dan cryptoxanthin, dan kalium.
Dalam satu buah jambu merah, terdapat kandungan vitamin sekitar 87 mg. Kandungan vitamin C pada buah jambu merah dengan daging merah dan merah muda ini berarti dua kali lebih banyak dari pada jeruk manis (49 mg/100gr) dan delapan kali lipat dari lemon (10,5 mg/100 gr).
Dibandingkan dengan jambu air dan jambu bol, kandungan vitamin C jambu merah 17 kali lipat dari jambu air (5 mg/100 g) dan empat kali lipat dari jambu bol (22 mg/100 g).
Vitamin C dalam jus jambu merah juga punya manfaat menjaga mulut dari sariawan dan gusi yang bengkak dan berdarah.
Vitamin C yang kaya dalam jambu merah meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan berbagi infeksi. Dengan demikian, orang yang mengonsumsinya tidak mudah sakit seperti flu, batuk, demam, dan lain-lain.
Jus jambu merah dengan kandungan vitamin C-nya dan rebusan daunnya juga memberikan manfaat mengurangi lendir saat batuk. Jus jambu juga menjadi disinfektan tenggorokan berlendir saat batuk yang menghambat mikroba pada saluran pernapasan dan paru-paru.
Jambu merah juga merupakan sumber serat pangan (dietary fiber). Serat pangan bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif, seperti kanker usus besar (kanker kolon), divertikulosis, aterosklerosis, gangguan jantung, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit batu ginjal.
Dikutip dari buku Care Yourself; "Kolesterol", kandungan vitamin C yang tinggi dalam jus jambu merah membawa kotoran yang tidak terserap usus sehingga membantu keluarnya deposit kotoran. Deposit kotoran dapat mengakibatkan keadaan tidak sehat di saluran pencernaan.
Jambu merah juga mengandung serat pangan sekitar 5,6 gr/100 gr daging buah. Jenis serat yang cukup banyak terkandung di dalam jambu merah adalah pektin, yang merupakan jenis serat bersifat larut di dalam air. Serat yang bersifat larut di dalam air memiliki peran besar dalam menurunkan kadar kolesterol, yaitu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh, serta membantu pengeluarannya melalui proses buang air besar, sehingga mencegah penyakit degenerati seperti kanker usus besar (kanker kolon).
Serat yang bersifat larut di dalam air berguna untuk mencegah aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah penyebab terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke). Serat yang larut dalam air juga berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah, sehingga membantu mencegah penyakit diabetes melitus.
Bahan makanan yang kurang serat seperti tepung halus menambah tekanan darat karena konversi cepat untuk gula. Jambu merah yang kaya serat dan bersifat hipoglikemik membantu menurunkan tekanan darah dan memicu kerja jantung lebih baik, sehingga mencegah timbulnya gejala penyakit jantung.
Jambu merah juga mengandung potasium sekitar 14 mg/100 gram buah. Potasium berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan sel tubuh, serta menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Jambu merah merupakan sumber yang baik sebagai sumber tembaga yang mengatur metabolisme tiroid saat mengontrol produksi hormon dan penyerapannya. Kelenjar tiroid adalahsalah satu kelenjar yang paling penting dalam tubuh untuk mengatur hormon dan fungsi sistem organ tubuh. Kandungan tembaga dalam konsumsi jambu merah dapat membantu menyeimbangkan fungsi tubuh tersebut.
Jambu merah mengandung vitamin A sebanyak 21% dari kebutuhan harian tubuh. Kandungan vitamin A pada jus jambu merah membantu memperlambat munculnya katarak dan degenerasi makula (hilang penglihatan di bagian tengah pandang).
Dengan demikian, jus jambu merah tidak hanya memiliki rasa yang segar namun juga memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh kita.
(WarnaNTT/qf)