WARNANTT, Kupang - Kelompok Tani Ingudale Desa Sumlili, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang, bersama UPT Pembibitan dan Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (Provinsi NTT) mulai mengembangkan rumput Odot dan lamtoro teramba sebagai pakan ternak.
Bertempat di dusun II, RT 6/RW 3 desa Sumlili, kelompok tani yang di dampingi langsung oleh kepala UPT. Pembibitan dan Peternakan Provinsi NTT dan Insan Pers NTT melaksanakan penyerahan sekaligus penanaman Rumput Odot, Kamis (18/3/2021) di dikebun milik Kelompok tani Ingudale, desa Sumlili.
Jumlah anggota yang terlibat dalam kegiatan tersebut berjumlah 27 Orang anggota Kelompok Tani yang akan menjadi bagian dari menjalankan program pengembangan pakan ternak di desa setempat.
Yohanes Hailitik, salah seorang anggota kelompok, mengatakan kehadiran pihak UPT peteranakan provinisi NTT bersama awak media sangat membantu masyarakat setempat. Pasalnya, jauh sebelumnya, ia bersama kelompok tani pernah mengajukan bantuan ke beberapa pihak namun belum ada jawaban hingga kini.
"Kami menyadari bahwa hidup ini perlu dipedulikan. Modal kami juga pada terbatas, ada yang bisa tapi mungkin ada banyak yang tidak bisa. Oleh karena itu, lewat percontohan penanaman rumput ini kami siap mengembangkan" ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini dilaksanakan secara berkelanjutan dan pihak UPT Peteranakan agar terus mendampingi kelompok. Ia juga menyebutkan, lahan yang disiapkan untuk pengembangan pakan ternak sebanyak 20 Hektar.
Kepala UPT Pembibitan dan Peternakan provinisi NTT, Bambang Permana, menjelaskan, untuk mendukung visi gubernur NTT, Viktor B Laiskodat menuju NTT sejahtera, diperlukan keaktifan semua pihak termaksud pemerintah agar terus berupaya memberdayakan kelompok tani dan ternak di desa-desa.
Untuk tahap awal, dirinya melalui UPT Peternakan, akan mendatangkan beberapa ekor sapi indukan untuk dikembangkan kelompok tani.
"Lahan ini tidur, kita kembangkan untuk bantu kelompok di sini. Ada juga kambing dan sapi, hanya sapi Bali. Kita masukan nanti sapi kawin suntik atau IB" jelasnya.
Menurut Bambang, rencana tersebut untuk merangsang pemberdayaan kelompok tani agar dapat menggerakkan ekonomi warga. Sapi IB menjadi target pengembangan dikarenakan sapi jenis tersebut mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan jenis sapi lainnya.
"Kita tetap dampingi, tim saya solid diluar kedinasan. Sehingga mereka bisa bantu untuk pendampingan. Kedepan kita rencanakan buat pertanian intergrasi" tandasnya. (***)