Sumba Akan Kembali Selenggarakan Even Pacuan Kuda, Pariwisata Dalam Nuansa Budaya Etnis Sumba

Kuda Sumba

WARNANTT -- SUMBA, Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Barat akan menyelenggarakan even pacuan kuda berbasis pariwisata dalam nuansa budaya etnis Sumba, jelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2022.

Rencana pelaksanaan even ini, disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Barat Charles Hermana Weru kepada tim Wartawan di Waikabubak, beberapa waktu lalu.

“Tentuanya dalam napas kepariwisataan pelaksanaan even pacuan kuda kedepan kami akan melaksanakan dalam suasana yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Barat Charles Hermana Weru.

Ia menjelakan, even pacuan kuda berbasis pariwisata dalam nuansa budaya etnis Sumba dikemas dalam bentuk parade. Dimana setiap pemilik kuda pacu ketika mendaftar akan membawa serta keluarganya mengiringi kuda-kuda pacu yang telah dihias dengan tenun ikat, nyanyian tradisional diringi gong, dan bendera tenun ikat saat memasuki gelanggang pacuan di Lapangan Gelora Pada Eweta Waikabubak, sehingga gebyar pacuan kudanya berbeda dengan penyelenggaraan pacuan kuda di daerah-daerah lainnya di Indonesia.

“Ini menjadi sebuah magnet tersendiri jadi ketika wisatawan katakanlah dia melihat ternyata bawah pelaksanaan pacuan kuda ini berbeda yang ada di pulau maas atau katakanlah didaerah-daerah lain suda pasti para wisatawan dia akan lebih datang milih menikmati pacuan kuda sekaligus menikamti parade tenun ikat, parade tarian tradisional, paradenyayian tradisional maupun aktivitas soisial lainnya karena tentunya kuda bagi pulau sumba adalah sebuah aikon yang suda lama ada berhubungan dengan yang namanya sundle wood, jadi sebenarnya parade kuda sundle wood ini merupakan parade yang dibarengi dengan parade tenun ikat,” jelas Charles Hermana Weru.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur, Jelamu Ardu Marius ketika dihubungi RRI Jumat, (3/6) menilai, pacuan kuda berbasis pariwisata dalam nuansa budaya etnis di Sumba Barat memiliki pesan budaya yang akan memberi warna tersendiri, karena ada wisata olahraga bernuansa budaya dan akan menghidupkan pelaku Usaha Kecil Menengah (UMKM)

“Apa yang dilakukan oleh sumba barat itu positif sekali, silahkan menyesuaikan dengan parade seribu satu kuda walaupun dikemas dalam bentuk pacuan kuda dan lain sebagainya itu bagus sekali, apa lagi kalau ada nuansa budaya  disana sehingga pesan apa yang mau disampaikan, pertama pesan bahwa sumba itu adalah gudang ternak besar seperti kerbau, sapi dan kuda. Kuda bagi kita masyarakat di Nusa Tenggara Timur tidak hanya hewan sebagai alat untuk transportasi, terutama dari kampung kekampung karena kita biasa pake kuda ya. Tetapi juga dia adalah komuditas ekonomi ya sekaligus komuditas budaya,” ujar Jelamu Ardu Marius.

Jelamu Ardu Marius menambahkan, even pacuan kuda berbasis pariwisata dalam nuansa budaya etnis Sumba merupkan sesuatu yang sangat bagus dan menarik wisatawan datang ke-Pulau Sumba. Oleh karena itu ia berharap, publikasi rencana pelaksanaan even tersebut harus terus digaungkan dua bulan sebelumnya melalui berbagai media, baik radio, televise, dan media online sehingga diketahui lebih awal oleh masyarakat luas.


(berbagai sumber/tim.warnantt/qf)

Baca Juga
Previous Post Next Post

Editor's Choice

Jangan Lewatkan
Selalu Update Info Terkini
Follow This Blog
Ikuti Updetan Kami di GoogleNews

Simak breaking news dan berita pilihan dari WARNANTT di link "waranntt.blogspot.com". Klik https://warnantt.blogspot.com/ "Bae Sonde Bae, Tanah Timor Lebe Bae" !!!


Halaman Utama