WARNANTT -- BANDUNG, Anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz alias Eril, hilang di Sungai Aare, wilayah kota Bern, Swiss, Kamis (26/5).
Diketahui, pencarian Eril masih dilakukan melibatkan aparat setempat setidaknya hingga berita ini ditulis pada Jumat (27/5). Eril disebut berada di Swiss tujuan utamanya mencari kampus untuk melanjutkan tingkat S-2.
Sebelumnya dia menyelesaikan program S-1 di Institut Teknologi Bandung (ITB), kampus yang sama tempat ayahnya belajar ilmu arsitek.
Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB Naomi Haswanto mengatakan Eril merupakan lulusan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara. Eril masuk ke ITB pada 2017 silam dan lulus pada 2021.
Selaku kampus tempat Eril pernah menuntut ilmu, Naomi menyatakan pihaknya turut prihatin atas peristiwa yang terjadi.
"Rektor ITB beserta jajaran dan segenap sivitas ITB sangat prihatin atas hilangnya Emmeril dan mendoakan Emmeril dapat diketemukan dalam kondisi selamat. Emmeril merupakan Alumni ITB yang sudah lulus tahun lalu," kata Naomi, Jumat (27/5).
Pihak ITB juga turut mendoakan Ridwan Kamil dan keluarga agar diberi ketabahan menghadapi musibah tersebut.
"Kami juga mendoakan keluarga Ridwan Kamil dapat diberi ketenangan dan kekuatan dari Allah Swt dalam menghadapi musibah ini," ucap Naomi.
Hingga Jumat siang tadi, perwakilan keluarga RK, Elpi Nazmuzaman, mengatakan pencarian pada Kamis lalu sempat dihentikan sementara karena hari beranjak gelap dan dilanjutkan lagi hari ini.
Elpi yang juga adik dari RK itu dalam jumpa pers di kantor Gubernur Jabar, Gedung Sate, Bandung, mengatakan, "Sampai tadi pagi belum ada informasi apa pun yang kami terima."
Dia menuturkan keluarga mendapat kabar bahwa Eril hanyut saat berenang di sungai pada Kamis (26/5) sore. Menurut informasi yang diterima keluarga, petugas pada Kamis (26/5) mencari Eril selama kurang lebih enam jam.
Elpi mengatakan bahwa Eril mengunjungi Kota Bern untuk mencari sekolah.
"Jadi Eril dan keluarga melakukan lawatan dalam rangka untuk mencari sekolah dan beasiswa S2 dan adiknya yang akan masuk ke perguruan tinggi," katanya.
(berbagai sumber/tim.warnantt/qf)