WARNANTT -- MAUMERE, PT PLN (Persero) berhasil meningkatkan rasio desa berlistrik (RDB) di Kabupaten Sikka, Flores Timur, dan Lembata yang masuk dalam wilayah kerja PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Timur (FBT), Nusa Tenggara Timur hingga mendekati angka 100 persen per 1 Maret 2022.
"Secara keseluruhan RDB di UP3 FBT sudah 99 persen. Sedangkan untuk Sikka sendiri 99 persen, Flores Timur 100 persen, dan Lembata 99 persen," kata Pelaksana tugas (Plt) Manajer Bagian Perencanaan PLN UP3 FBT Robby Ferdian di Maumere, Rabu, (20/4).
RDB merupakan rasio antara desa yang berlistrik dengan jumlah desa yang ada. RDB didasarkan pada jaringan baru yang sudah masuk ke desa. Berdasarkan data PLN UP3 FBT, ada 561 desa di tiga kabupaten itu yang terbagi menjadi 160 desa di Sikka, Flores Timur 250 desa, dan Lembata 151 desa.
Dari total 561 desa itu, kini tersisa lima desa yang belum berlistrik yakni Desa Lidi di Pulau Palue, Sikka; Desa Samparong, Sikka; Desa Kojagete, Sikka; Desa Dulir dan Lamalela di Lembata. Dia mengatakan listrik belum bisa masuk ke lima desa tersebut karena akses jalan yang sulit, seperti yang dialami di Desa Lidi di mana belum ada akses jalan langsung dari desa tetangga ke Desa Lidi.
Dua opsi penanganan kendala pun diberikan yakni perluasan jalan dari pemerintah dan pembangunan PLTS. Tak hanya itu, Desa Samparong juga memiliki akses yang sulit karena berkaitan dengan transportasi dan akses jalan.
Namun, Robby mengatakan PLN sangat konsen untuk mengaliri listrik desa hingga mencapai 100 persen. Untuk tahun 2022 ini, PLN pun tengah merencanakan pembangunan jaringan baru ke Desa Dulir di Lembata.
Sedangkan anggaran desa ini berasal dari penyertaan modal negara (PMN) dalam fase perencanaan. Selanjutnya pembangunan listrik desa dan dusun sendiri diatur oleh PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Flores yang berlokasi di Ruteng, Manggarai.
Dalam proses perencanaan itu, PLN pun akan melakukan sosialisasi terkait pembangunan jaringan baru, produk layanan PLN, pengenalan bahaya listrik, dan penjelasan soal biaya baik pasang baru maupun instalasi.
"Sebelum pembangunan, pasti ada pendataan warga dan sosialisasi," dia berujar.
Adapun rasio elektrifikasi tiga kabupaten itu sebesar 95,3 persen dengan rincian Sikka 89,7 persen, Flores Timur 99,6 persen, dan Lembata 99,9 persen.
(berbagai sumber/tim.warnantt/qf)