Demam Berdarah: Masyarakat Di Minta Antisipasi Kasus DBD

WARNANTT -- KUPANG, Kasus Demam Berdarah (DBD) merupakan salah satu kasus yang saat ini angka kasusnya masih tinggi sehingga Antisipasi Kasus DBD Di Kota Kupang perlu ditingkatkan, mengingat badai yang baru saja berlalu memunculkan fenomena alam seperti danau, kali, sungai dan sebagainya.

Menurut Kadis Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowaty mengatakan, masyarakat perlu antisipasi penyakit DBD di karenakan genangan air yang di timbulkan fenomena alam seroja tersebut bisa membawa penyakit DBD dan juga kesadaran masyarakat untuk gotong royong melakukan pembersihan lingkungan masih kurung.

“Kita perlu antisipasi karna memang DBD ini selama perilaku masyarakatnya itu belum berubah yah kita tetap akan menuai panenan DBD seperti kita ketahui kerja bakti masal saja peran masyarakat kurang,” Kata Dr. Retnowaty kepada wartawan, Rabu (5/5/2021), dilansir dari RRI.

Drg. Retnowaty juga menambahkan akibat bencana juga memunculkan fenomena alam yang seharusnya bukan saja untuk di abadikan tetapi harus ada sikap antisipasi karena genangan air dapat menimbulkan penyakit DBD.

“Fenomena alam juga banyak genangan air nah ini juga menjadi potensi oleh karena itu perilakunya yang harus kita ubah kan tidak mungkin kita mau abadisasi itu danau tapi bagaimana kita mengantisispasi memberikan penyuluhan sosialisasi untuk pola hidup yang sehat,” Kata Dr. Retnowaty.

Sementara itu menurut Kepala KTU Puskesmas Kupang Kota Habsiba Beti mengatakan, saat ini pantauan data kasus DBD Puskesmas Kupang Kota rentan waktu Januari sampai April hanya terdapat 4 kasus DBD menurutnya hal itu di karenakan pemantauan jentik yang rutin dan pemantauan dilaksanakan setiap minggu sekali di setiap kelurahan, apabila di temukan ada jentik langsung di berikan abatek untuk antisipasi pencegahan berkembangnya Demam Berdarah.

“Kasusnya memang sangat sedikit karena kita di sini pemantauan jentiknya sudah sangat bagus itu di laksanakn oleh petugas sufalence, pemantauan jentik di lasanakan setiap minggu dan bagusnya karena kami punya kader juru jentik atau jumantik sehingga jika di dapatkan ada jentik maka akan kami kasih abatek sebagai langkah awal pencegahan DBD,” Kata Habsiba Beti.

Selain pencegahan DBD yang bisa di lakukan dengan memberikan abatek bisa juga dengan melakukan pembersihan lingkungan yang di laksanakan setiap hari jumat bersih

“Kami Puskesmas Kupang Kota bekerja saja dengan lurah dan masyarakt setempat untuk setiap jumat bersih itu kita lakukan pembersihan lingkungan ini merupakan cara yang ampuh juga untuk menghindari terjadinya penyakit DBD,” Tambah Habsiba Beti.

Dinas Kesehatan Kota Kupang dan Puskesma Kupang Kota berharap semua masyarakat Kota Kupang selalu mengantisipasi peningkatan kasus DBD dengan cara tetap menjaga kebersihan lingkungan terutama pada tempat penampungan air yang merupakan tempat bersarangnya nyamuk sehingga masyarakat bisa jauh dari penyakit demam berdarah.

(Chanda Saba/CA/RRI/WarnaNTT)

Baca Juga
Previous Post Next Post

Editor's Choice

Jangan Lewatkan
Selalu Update Info Terkini
Follow This Blog
Ikuti Updetan Kami di GoogleNews

Simak breaking news dan berita pilihan dari WARNANTT di link "waranntt.blogspot.com". Klik https://warnantt.blogspot.com/ "Bae Sonde Bae, Tanah Timor Lebe Bae" !!!


Halaman Utama