"Jangan Sepelekan Nutrisi dalam Tahu"
Tahu merupakan sumber protein nabati yang enak, murah, dan kaya manfaat.
WARNANTT -- Health, Tahu yang selalu disajikan bersama dengan tempe, merupakan sumber protein nabati yang sudah jadi lauk sehari-hari masyarakat Indonesia. Walau sering dianggap makanan "Biasa" sebenarnya tahu memiliki nutrisi yang luar biasa.
“Tahu adalah pilihan protein nabati yang luar biasa untuk semua orang,” ungkap Desiree Nielsen, RD, penulis Eat More Plants: Over 100 Anti-Inflammatory, Plant-Based Recipes for Vibrant Living.
Tahu merupakan alternatif yang pas untuk makanan sehat, karena pembuatannya pun tidak terlalu banyak melewati proses yang berlebihan.
Berikut ini adalah sejumlah manfaat tahu yang perlu diketahui:
1. Tahu mengandung banyak nutrisi
Dalam setengah cangkir tahu mengandung:
- 94 Kalori
- 5,9 g Total lemak
- 0,9 g Lemak jenuh
- 0 mg Kolesterol
- 2,3 g Karbohidrat
- 0,4 Serat makanan
- 10 g Protein
- 8,7 mg Sodium
- Tahu juga mengandung protein nabati yang lengkap, Isoflavon, dan kalsium.
Sharon Palmer, RDN, ahli gizi ahli diet terdaftar yang berspesialisasi dalam nutrisi nabati dan hidup berkelanjutan yang mengatakan bahwa tahu memiliki kualitas protein tertinggi di antara protein nabati.
"Sama seperti daging, ikan, unggas, telur, dan produk susu, tahu mengandung semua asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi pasokan proteinnya sendiri."
Ginger Hultin, RDN, ahli gizi ahli diet berlisensi di Seattle mengungkapkan bahwa kedelai dalam tahu mengandung isoflavon yang merupakan antioksidan atau senyawa yang dapat mengurangi peradangan pada tubuh.
Selain protein nabati yang lengkap dan isoflavon, tahu juga mengandung kalsium yang baik untuk tubuh.
“Tergantung pada jenis koagulan yang digunakan untuk membuat tahu, mungkin mengandung sebanyak 30 persen dari RDA untuk kalsium,” kata Alex Caspero, RD, ahli diet terdaftar dan plant-based koki di St. Louis, Missouri.
2. Tahu menyehatkan jantung
Caspero mengatakan bahwa ada alasan American Heart Association merekomendasikan konsumsi makanan kedelai seperti tahu. Ini dikarenakan kedelai dapat menurunkan kolesterol total dan kolesterol jahat.
Rekomendasi tersebut juga didukung oleh sebuah riset Circulation tahun 2020 terhadap 289.900 orang.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa wanita yang mengonsumsi satu atau lebih porsi tahu per minggu, 18 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang makan tahu kurang dari sekali dalam sebulan.
3. Tahu bisa melindungi dari kanker payudara
“Ada kesalahpahaman umum bahwa tahu mengandung estrogen tinggi, hormon yang dapat memicu pertumbuhan jenis kanker payudara tertentu,” kata Nielsen.
Namun, menurutnya bukan itu masalahnya. “Kedelai mengandung fitoestrogen alami seperti isoflavon, yang memiliki lebih banyak efek penyeimbang pada kadar hormon tubuh,” jelasnya.
Menurut American Cancer Society, makanan kedelai seperti tahu sebenarnya dapat membantu mencegah kanker payudara, tetapi pernyataan ini belum didukung cukup bukti untuk mengatakan secara pasti.
4. Tahu bisa memperpanjang usia
Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine pada tahun 2020 mengungkapkan tentang manfaat luar biasa tentang tahu.
Dengan mengurangi protein hewani dan menggantinya dengan protein nabati seperti tahu, kita dapat menurunkan risiko kematian dini dan penyakit kardiovaskular sampai 10 persen.
5. Waspadai pada penderita tiroid
Penelitian menegaskan bahwa tahu aman dikonsumsi untuk semua umur. Meski begitu pada penderita hipotiroid, konsumsi tahu dapat mengganggu penyerapan obat tiroid. Jadi pastikan untuk tidak memakannya dalam beberapa jam setelah minum obat tiroid.
Meski tahu aman untuk banyak orang, bukan berarti tidak mungkin jika beberapa orang memiliki alergi terhadap kedelai. Jadi, jangan memaksakan untuk mengonsumsi tahu, hindari saja jika memang alergi.
(Sumber: The Healthy/Kompas/WarnaNTT)