WARNANTT -- Movie, Netflix kembali hadir dengan serial dokumenter yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari yaitu Worn Stories.
Film ini merupakan seri dokumenter yang diangkat dari buku New York Times best seller berjudul sama, karya Emily Spivack.
Dokuseri ini tayang sejak 1 April lalu, dikemas dalam program 30 menit, yang menyajikan kisah antara kita dan pakaian.
Sebagai salah satu kebutuhan primer, pakaian dibutuhkan manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Tak jarang pakaian tertentu memiliki kenangan yang istimewa bagi setiap pemiliknya.
Kenangan tersebut akan selalu dikenang saat ia mengambil pakaian tersebut.
Dikemas dalam delapan episode, serial dokumenter ini akan menampilkan kisah dari beragam narasumber dengan pakaian favorit mereka.
Mereka akan menyelami momen berkesan di balik pakaian khusus yang disimpan di lemari mereka.
Gaun cantik berwarna hitam dapat mengingatkan kisah indah seorang wanita tua sebelum ia ditinggalkan oleh suaminya.
Sweater dengan tulisan 'Columbia' menjadi titik keberhasilan mimpi seorang astronot.
Bahkan, sebuah kemeja flanel kotak-kotak dapat menjadi identitas baru seorang narapidana yang baru keluar dari penjara.
Terinspirasi dari buku terlaris karya Emily Spivack dengan judul yang sama, Worn Stories membuktikan setiap orang dapat menemukan jati dirinya dari selembar pakaian.
Worn Stories menawarkan kumpulan narasi pribadi yang terinspirasi oleh apa yang kita kenakan, dan apa artinya bagi kita.
Penyajiannya mengambil pendekatan yang sangat mengharukan, untuk item yang mungkin dianggap "berantakan" atau "barangbiasa“ oleh beberapa orang.
Tetapi lebih dari itu, pakaian tersebut sangat disukai oleh pemiliknya. Kisahnya terkadang lucu, menyentuh, dan bijaksana.
Simak makna penting dari pakaian bagi sang pemiliknya dalam serial dokumenter Worn Stories yang dapat Anda tonton di Netflix.
(WarnaNTT/qf)