WARNANTT -- Surabaya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mencatat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,7 di Kabupaten Malang hingga terasa di 17 kabupaten/kota di Jatim.
Wilayah yang terdampak antara lain, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kota Blitar, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Blitar, Kabupaten Sidoarjo.
Kemudian Kota Surabaya, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Tuban.
"Laporan sementara dirasakan oleh masyarakat di 17 kabupaten/kota," kata Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi, Sabtu (10/4).
Di Kabupaten Malang, kata Yanuar, gempa tersebut dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat sekitar pukul 14.00 WIB. Para warga yang tengah beristirahat siang pun sampai terbangun.
"Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun," ujarnya.
Tak hanya itu, kata Yanuar, meski berlangsung tidak lama, banyak barang berharga milik warga Kabupaten Malang rusak. Benda-benda tersebut terpelanting ketika gempa berlangsung.
"Di luar, oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik dan dinding berbunyi, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti," katanya.
Lebih lanjut, Yanuar mengatakan bangunan dan rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan. Saat ini pihaknya masih menghitung berapa jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan.
"BPBD Jatim berkoordinasi dengan 38 kabupaten/kota untuk perkembangan terkait dampak yang ditimbulkan akibat gempa tersebut," ujarnya.
Gempa berkekuatan Magnitudo 6,7 itu turut menimbulkan korban jiwa. Seorang warga dilaporkan meninggal dunia tertimpa bongkahan batu di Jalur Lumajang-Malang. Selain itu, atap RSUD Kota Blitar juga ambrol imbas gempa tersebut.